Prabu Siliwangi VS Ali ibn Abi Tholib R.A?
Pernahkah kalian mendengar nama Prabu Siliwangi dari kerajaan Padjadjaran?
Tadi malam seorang kyai dari Banten bercerita pada kami. Beliau menceritakan kisah yang mungkin boleh kita percayai ataupun tidak. Beliau mengisahkan kenapa Prabu Siliwangi, raja hindu yang terkenal itu, bisa masuk islam.
Konon, dahulu sang prabu adalah orang sakti mandraguna, tidak ada seorangpun di wilayahnya yang sanggup menandingi kesaktiannya.
Suatu ketika, seseorang memberitahukan kepada beliau bahwa ada seseorang yang bernama Ali yang mampu menandingi kesaktian raja Padjadjaran itu. Ia bertempat tinggal di Timur Tengah. Sang raja pun penasaran. Ia pun bertekad menemukan orang yang bernama Ali itu. Oleh karena kesaktiannya, hanya dengan mengucapkan 'Hoong' ia sampai di Timur Tengah.
Prabu Siliwangi berusaha mencari orang yang katanya lawan sepadannya.
Saat itu, ia bertemu dengan seorang pria tua dengan tongkat di tangannya.
Pria itu berkata, "kudengar kamu adalah orang sakti di negaramu, apa yang kau cari di sini?"
Sang Prabu pun menceritakan maksud kedatangannya yakni mencari seorang sakti yang bernama Ali. Pria tua itu mengajak prabu untuk menemui Ali. Setelah berjalan beberapa langkah ternyata tongkat pria itu tertinggal di belakang. Tertancap di tanah dengan sempurna. Sang Prabu pun menawarkan diri untuk mengambil tongkat itu. Ia terbang menuju tongkat milik pria tua itu. Saat mencabut tongkat itu, Prabu Siliwangi kepayahan bahkan akhirnya terpental jatuh.
Pria tua itu mendatangi prabu.
"Melawan tongkatnya saja tidak bisa bagaimana melawan pemiliknya?"tanya Pria itu.
Prabu Siliwangi tersadar bahwa yang berdiri dihadapannya adalah Ali ibn Abi Tholib R.A. Setelah mengaku 'kalah ilmu' dari Ali R.A akhirnya beliau masuk islam dengan mengucapkan kalimat tauhid Laaila Ha Ilalloh, Muhammadarrosululloh.
Setelah masuk islam, ia pulang kembali ke Padjadjaran. Ia menjalankan perintah sunat bagi para pria namun karena belum tahu caranya akhirnya sepuluh orang tewas karena disunat.
Begitulah kira-kira kisah Prabu Siliwangi menjadi mualaf.
Tadi malam seorang kyai dari Banten bercerita pada kami. Beliau menceritakan kisah yang mungkin boleh kita percayai ataupun tidak. Beliau mengisahkan kenapa Prabu Siliwangi, raja hindu yang terkenal itu, bisa masuk islam.
Konon, dahulu sang prabu adalah orang sakti mandraguna, tidak ada seorangpun di wilayahnya yang sanggup menandingi kesaktiannya.
Suatu ketika, seseorang memberitahukan kepada beliau bahwa ada seseorang yang bernama Ali yang mampu menandingi kesaktian raja Padjadjaran itu. Ia bertempat tinggal di Timur Tengah. Sang raja pun penasaran. Ia pun bertekad menemukan orang yang bernama Ali itu. Oleh karena kesaktiannya, hanya dengan mengucapkan 'Hoong' ia sampai di Timur Tengah.
Prabu Siliwangi berusaha mencari orang yang katanya lawan sepadannya.
Saat itu, ia bertemu dengan seorang pria tua dengan tongkat di tangannya.
Pria itu berkata, "kudengar kamu adalah orang sakti di negaramu, apa yang kau cari di sini?"
Sang Prabu pun menceritakan maksud kedatangannya yakni mencari seorang sakti yang bernama Ali. Pria tua itu mengajak prabu untuk menemui Ali. Setelah berjalan beberapa langkah ternyata tongkat pria itu tertinggal di belakang. Tertancap di tanah dengan sempurna. Sang Prabu pun menawarkan diri untuk mengambil tongkat itu. Ia terbang menuju tongkat milik pria tua itu. Saat mencabut tongkat itu, Prabu Siliwangi kepayahan bahkan akhirnya terpental jatuh.
Pria tua itu mendatangi prabu.
"Melawan tongkatnya saja tidak bisa bagaimana melawan pemiliknya?"tanya Pria itu.
Prabu Siliwangi tersadar bahwa yang berdiri dihadapannya adalah Ali ibn Abi Tholib R.A. Setelah mengaku 'kalah ilmu' dari Ali R.A akhirnya beliau masuk islam dengan mengucapkan kalimat tauhid Laaila Ha Ilalloh, Muhammadarrosululloh.
Setelah masuk islam, ia pulang kembali ke Padjadjaran. Ia menjalankan perintah sunat bagi para pria namun karena belum tahu caranya akhirnya sepuluh orang tewas karena disunat.
Begitulah kira-kira kisah Prabu Siliwangi menjadi mualaf.
mohon maaf sebelumnya,,sepengetahuan saya cerita ini adalah cerita anaknya prabu siliwangi yaitu prabu kian santang,bkan prabu siliwangi itu sendiri
BalasHapussepreti yg saya baca dri kisah kian santang,
Hapuskian santanglah yg prnah mencari lawan sebadan k timur tengah, dan kmudian masuk islam
betul, yg saya tahu juga, ini adalah kisah prabu kian santang.....
BalasHapusoh begitu, terima kasih infonya. Ini cerita saya tulis dari sumber lisan. Mungkin beliau salah menyebut nama tokohnya
BalasHapuscerita ini memang benar,.tetapi itu bukanlah tongkat Ali Ibn Abin Tholib R.A melainkan tongkatnya Syech Abdul Qadir Jaelani.
BalasHapusterima kasih masukannya, mungkin cerita ini masih akan menjadi misteri karena belum ada data dan sumber yang akurat
BalasHapusSemenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri. Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali. Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara.
BalasHapusTerjemahan bebas Uga Wangsit Siliwangi.
BalasHapusOleh: Ki Warok Suromenggolo
sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=134111913306532
sepenggal isinya :
"Semenjak hari ini, Pajajaran hilang dari alam nyata. Hilang kotanya, hilang negaranya. Pajajaran tidak akan meninggalkan jejak, selain nama untuk mereka yang berusaha menelusuri. Sebab bukti yang ada akan banyak yang menolak! Tapi suatu saat akan ada yang mencoba, supaya yang hilang bisa diteemukan kembali. Bisa saja, hanya menelusurinya harus memakai dasar. Tapi yang menelusurinya banyak yang sok pintar dan sombong. dan bahkan berlebihan kalau bicara."
terima kasih komentarnya, yang jelas Pajajaran adalah salah satu kerajaan besar di Indonesia yg menjadi bagian dari sejarah sebelum NKRI berdiri. Meskipun banyak sekali versi cerita dari Pajajaran, sebaiknya memang Pajajaran tetap menjadi misteri
BalasHapusini mah cerita prabu kian santang !!! tolong kasih tau pa kyainya.. dikhawatirkan merubah sejarah
BalasHapussesuatu yang gaib kamu harus lihat secara gaib,jangan percaya pada jin berbentuk manusia yang suka membual...! karna jin ini sangat berbahaya... orang/jin yang mempunyai wujud manusia, biasanya membuat pembenarannya sendiri dan untuk kepentingan pribadi ato kelompoknya. makasih...
BalasHapusIni cerita Kian Santang yg konon katanya adalah Putra Prabu Siliwangi.. Ttg Tokoh Syaidina Ali msh diperdebatkan krn klo yg dimaksud Syaidina Ali adalah Sang Khalifah menantu Baginda Rasul agak sulit krn perbedaan Jaman.. jadi ada 2 kemungkinan.. Syaidina Ali ini adalah Tokoh lain atau Pertemuan tersebut dlm Dunia ghaib dlm Pertapaan Kian Santang di Ujung Kulon..
BalasHapusPrabu Siliwangi justru menolak masuk Islam. Beliau terdesak oleh putranya sendiri dan melarikan diri ke Gunung Salak dan moksa disana.
BalasHapusbukannya itu kian santang
BalasHapus‘Alī bin Abī Thālib lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599M – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661M. R. Kian santang lahir sekitar 1400an akhir, atau awal 1500an M. Mana mungkin bertemu secara fisik...kebodohan dan kebohongan besar. Islam sudah menyebar di tanah jawa yaitu di demak, dan menyebar sampai pesisir jawa barat. Syekh datuk kahfi salah satu penggelar agama islam di jawabarat yaitu karawang, di mana nyai subang larang ibunda dari R kian santang adalah santriwatinya sebelum di peristri oleh Prabu jayadewata atau Prabu siliwangi. Pada saat itu masih bergelar prabu karena masih jadi raja kecil, setelah P. siliwangi berkawin dengan Nyai kentring manik/mayang sunda maka wilayah kerajaannya menjadi besar karena nyai kentring manik adalah sepupunya/ anak dari pamannya yaitu prabu susuk tunggal yanga khirnya mewariskan kerajaan galuh kepada Prabu jayadewata, yang akhirnya bergelar Sri baduga maharaja. Dari kentring manik lahir surawisesa yang melakukan kerjasama dagang dengan portugis di selat malaka dan membolehkan portugis membangun benteng di sunda kelapa, dari nyai subang larang lahir kiansantang/walangsungsang dan lara santang. Nyai lara santang adalah ibunda dari syekh sarif hidayatullah. Jadi, islamnya kian santang bukan karena bertemu dengan sayidina ali. Tapi karena pengaruh keyakinan dari sang ibu. MAsalah kepergian ke mekkah bukan hal yang aneh, karena pada saat itu kapal2 dari luar termasuk dari pedagang arab sudah banyak yang hilir mudik dari arab ke selat malaka dan laut jawa. Karena pedagang portugis pun sudah ramai berlalu lalang di selat malaka untuk mencari rempah2. Berita tentang pertemuan kian santang dan sayidina ali tidak dapat dipertanggung jawabkan, bagi yang percaya mohon untuk melihat angka tahun masa hidup kedua tokoh ini dan tinjau lagi secara logika.
BalasHapusterima kasih atas infonya. Bagi para pembaca perlu untuk mengkaji lg cerita di atas dr sumber terpercaya, saya pribadi tidak percaya dengan kisah tersebut.
Hapusraden kian santang lahir pada 1315 M, wafat pada 1419 M...
HapusPada masa itu, Orang-orang sakti pergi kesana kesini, tanpa bantuan kendaraan apapun....
setau saya sprti itu..
Iya...itu cerita tentang kian bukannya prabu siliwangi
BalasHapusSaya pernah mendengarnya persis cerita di atas , kebanyakan yang tahu para santri dan kiyai sepuh banten dan cirebon , boleh percaya boleh tidak karena di jaman orba banyak buku-buku sejarah yang tidak pas dgn sumbernya. hanya tuhan yang tahu terimakasih admin
BalasHapussaya juga pernah diceritakan oleh alm. kakek saya H.samat bin H. saan alm, beliau cerita bahwa cerita tersebut sama dan mirip dengan apa yg ditulis diatas. itu juga diceritakan oleh ayah serta guru ngaji saya. yang berada di serang banten
BalasHapuskeren banget ceritanya
BalasHapus