Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2009

Israel Dibalik Jihad

Membaca sebuah headline di detik.com yang mengutip berita New York Times, saya sedikit gembira. Headline itu kira-kira berbunyi “ Israel Terkait Serangan WTC “. Ada bukti baru yang menambah kecurigaan saya bahwa Israellah yang sebenarnya berada di balik serangan mematikan itu. Seorang muslim bernama Ali al-Jarrah diketahui sebagai agen Mossad, agen rahasia milik Israel. Saudara sepupu Ali, Ziad al-Jarrah, merupakan salah satu pembajak pesawat yang menabrakkan diri ke gedung WTC pada serangan kedua. Kemungkinan, Ali merekrut saudaranya itu untuk melakukan aksi biadab dengan dalih jihad. Serangan pertama terhadap WTC pun dilakukan warga tepi barat Palestina bernama Ahmad Ajaj. Pertanyaannya, apa masuk akal seorang warga Palestina yang umumnya miskin bisa membeli tiket pesawat ke Amerika yang lumayan mahal? Kalaupun dia seorang yang kaya, kenapa dia harus menggunakan uangnya untuk menyerang Amerika langsung? Bukankah di dekat Palestina sendiri ada musuh yang nyata yaitu Israel? Kita patut

Bangsa Pecinta Sinetron

Gambar
Bocah cilik itu masih tampak serius mengamati layar kotak berukuran sekitar 21 inchi itu. Dia duduk di atas kasur yang digelar di lantai lengkap dengan bantal dan guling. Tampak pembicaraan di televisi, tidak jelas karena memakai bahasa arab. tiduran disampingnya, ibu dan anak kompak menikmati tontonan itu. Yang memprihatinkan, cerita di sinetron itu ditujukan untuk golongan dewasa namun ditayangkan saat jam anak-anak biasanya masih menonton TV. Di jam ini tidak ada alternatif tontonan lain yang ditawarkan bagi anak-anak, hampir semuanya diisi oleh sinetron. Mungkin pihak televisi menganggap pada jam segitu anak-anak akan menunaikan tugasnya yakni belajar. Tapi bagaimana dengan anak-anak yang kurang suka belajar? Terlebih bila tidak ada dorongan dari orangtua agar anaknya belajar. Apakah pikiran mereka yang masih lugu harus diracuni dengan tontonan vulgar itu? Kebanyakan tema yang diangkat sinetron kita adalah tentang percintaan. Pihak production house berusaha mencari untung yang sebe

Tempe Goreng Plastik

Masih ingatkah Anda dengan postingan sebelumnya mengenai ayam bangkai yang dijual di sekitar STAN ? Kali ini saya akan menuliskan postingan tentang adanya warung yang menjual tempe goreng plastik, tempe yang digoreng bersama plastik. Berbeda dengan kasus ayam bangkai yang dialami teman saya, kejadian ini saya alami sendiri saat makan di sebuah warung, juga di Sarmili. Warung yang terbilang cukup ramai dikunjungi orang, sebagian besar mahasiswa. Saya termasuk langganan setia warung tersebut. Lauk yang biasa saya pilih biasanya tempe goreng tepung. Selain rasanya yang enak dan renyah, juga karena harganya yang murah. Maklumlah karena saya masih berstatus mahasiswa yang belum bisa menghasilkan uang sendiri sehingga harus berhemat. Awalnya saya sangat menyukai menu tempe di warung itu, tapi semenjak saya menemukan plastik menempel di tempe yang saya beli saya jadi menduga ada bahan tambahan dalam menggoreng tempe itu selain tepung. Saat kejadian yang pertama saya tidak menaruh curiga pada