Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2009

Politik itu Busuk!

Politik, dari katanya berarti cara untuk mendapatkan kekuasaan dengan jalan apapun. Politik sering dipakai untuk menguasai suatu negeri bahkan negara lain. Di Indonesia, sejarah politik cukup panjang. Mulai dari devide et empera-nya Belanda untuk memecah belah sampai politik era reformasi. Darah pernah membasahi sejarah politik Indonesia. Dimana orang-orang dikorbankan,dibunuh untuk politik. Kita tak mungkin lupa dengan pembunuhan para jendral yg penuh muatan politis. Saat ini politik juga dijalankan oleh sejumlah partai yang mengaku partai Islam. Apa beda partai Islam dengan partai lainnya? Menurutku sama saja! Kita bisa lihat sebuah contoh Partai Pojok Kanan Atas (PKA-nama samaran). Partai ini katanya partai Islam. Namun, dalam tempointeraktif.com partai PKA ternyata mengusung dua caleg dari kalangan non islam yang profesinya pendeta. Ini bukan masalah agama, tapi masalah konsistensi landasan politik. Janganlah mengaku partai Islam hanya untuk menarik simpati umat muslim. Partai ini

Kisah Kura-kura dan Buaya

Inilah kisah tentang kura-kura dan buaya, Keduanya berasal dari sebuah muara, Yang satu suka menolong sesama, yang lain gemar menciptakan bahaya. Kura-kura hidup sebatang kara, Mengembara ke ibukota, Mencari ilmu dan agama, Mempunyai sebuah asa, Memajukan negara dan bangsa. Sementara, Si buaya sibuk mendaftarkan dirinya, Menjadi caleg di ibukota, Berkampanye menguras harta, Untuk hasil yg tak terduga, Si buaya dapat nomor urut tiga, Pilihlah saya maka kalian akan bahagia, Begitulah buaya mempromosikan dirinya, Menyuruh mencontreng namanya. Kura-kura lambatlah jalannya, Butuh waktu meraih cita-cita, Namun ia tetap setia, pada tujuan awalnya, Dan akhirnya diwisuda, Di gedung serba guna, Dengan biaya seadanya. Si buaya pun terpilih dengan banyak suara, Duduk di kursi anggota, Memakai peci dan kacamata, Kadang lantang bersuara, Kadang terbawa mimpi menjadi orang kaya, Tak beberapa lama, Buaya ditangkap KaPeKa, Karena penggelembungan dana, Di komisi yg dipimpinnya, Buaya meronta, Ingin kelu

Apa Kepanjangan KPU?

Sebentar lagi akan diadakan pesta demokrasi terbesar di negeri ini. Peristiwa yang biasanya terjadi tiap lima tahun. Ya, pemilu untuk memilih presiden beserta wakilnya (Juni), serta para anggota DPR dan DPRD (April). Banyak yang menyambut dengan antusias tapi ada juga yang apatis. Itu semua terserah pilihan mereka, hak mereka mau mengikuti pemilu atau tidak. Dibalik acara akbar ini, kita perlu cermati hal-hal yang terkait dengan penyelenggaraan Pemilu. Terutama menyangkut lembaga yang bertanggungjawab pada keberhasilan pelaksanaan pemilu. KPU adalah lembaga yang dibentuk untuk memfasilitasi pemilu. Peran KPU sangat sentral dalam peristiwa ini. Apa kepanjangan dari KPU? Kepanjangan KPU tergantung dari sudut mana kita melihat. KPU bisa berarti Komisi Pemilihan Umum karena menyebabkan rakyat dapat mengikuti pemilu. Tapi KPU juga dapat berarti Komisi Penipu Ulung. Lho kok bisa? Ada sebuah kisah yang diungkapkan dosen saya. Beliau memiliki seorang teman yang bekerja sebagai auditor BPKP. Au