Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

Kapan Giliranku?

Gambar
Pagi tadi, sekitar pukul 9 WIB, aku disuruh mengantar ibu dan Pak Dhe ke pesta perkawinan saudara sepupu perempuan. Hujan gerimis yang sejak malam turun masih awet hingga pagi. Turun dari mobil kami dijemput payung. Ternyata keadaan masih sepi. Tamu yang datang baru seorang dua orang. Aku duduk di depan panggung tempat pengantin. Setelah beberapa saat duduk, datang juga snack dan teh botol. Lumayan untuk mengganjal perut karena belum sarapan. Menjelang siang tibalah acara akad nikah yang nantinya langsung dilanjutkan dengan pesta. Alhamdulillah, akad nikah berjalan lancar tanpa pengulangan ucapan. Ketika akad nikah selesai, tamu mulai banyak berdatangan. Disaat itu tiba-tiba tamu yang duduk di belakangku pada gaduh. Mereka yang kesemuanya pria seperti meributkan sesuatu. Saat kumenoleh ke samping, ternyata ada cewek cantik datang. Sekilas mirip VJ Marisa tapi masih anak-anak. Oh, para cowok di belakangku meributkan dia toh. Setelah bu dheku menjelaskan, cewek cantik itu ternyata masi

Liburan Semu

Gambar
Hari ini, aku dan kedua orangtuaku mau ke Kudus. Orangtuaku datang ke Tangerang sejak tiga hari yang lalu. Ada suatu urusan di Jakarta, setelah urusan selesai mereka mampir ke kosku sekalian menjemputku. Aku akan menjalani liburan akhir tahun di kampung halaman, Kudus hingga 4 Januari tahun depan. Ini adalah liburan yang berbeda dengan liburan yang biasanya. Waktu liburan harus diisi dengan belajar, belajar, dan belajar karena ketika masuk harus langsung menghadapi ujian tengah semester (UTS). Bagiku liburan kali ini semu, namanya liburan biasanya dipakai untuk bersantai, memanjakan diri. Tetapi, liburan menjelang UTS ini justru membuat pikiran berat, membaca materi dan memahami begitu seharusnya yang perlu kulakukan. Nampaknya, aku tidak boleh terjebak dalam liburan. Ini adalah bentuk karantina layaknya seseorang yang dipersiapkan untuk menghadapi perlombaan. Tak hanya mencoba menguasai materi yang akan diujikan, tapi juga melatih mengendalikan diri, bersabar dari hidup senang-senang.

Kekalahan Timnas karena Kesalahan Pelatih

Menyakitkan memang, kekalahan timnas sepakbola kita dari Thailand semalam, dipertandingan pertama membuat Indonesia sangat sulit untuk melaju ke final AFF Cup karena dipertemuan kedua harus bermain di depan publik Thailand. Kekalahan 1-0 ini masih menyisakan kontroversi karena Indonesia sebenarnya mungkin mampu menyamakan kedudukan jika wasit melihat handsball pemain Thailand di kotak penalti. Benny Dolo dan sejumlah pemain telah memprotes keras keputusan wasit yang tak memberikan hadiah penalti, tapi tetap saja keputusan wasit tak bisa diganggu gugat. Permainan timnas sebetulnya cukup mampu mengimbangi permainan Thailand, bahkan di akhir-akhir pertandingan kita dapat mengurung pertahanan lawan. Gol tunggal Thailand dicetak lewat sundulan Theratep Dangda. Sejumlah aksi pemain Thailand berkali-kali membahayakan gawang Markus Horison yang menyebabkan kiper jangkung ini harus jatuh bangun menahan gempuran. Sudah sejak awal AFF Cup dimulai aku memprediksi timnas Indonesia tak akan berhasil

Ujian Sebanding dengan Ketakwaan

Pagi ini seperti biasa aku menjemput temanku untuk berangkat kuliah bersama. Ketika sampai di kosnya aku terkejut karena ibu kosnya memberitahuku bahwa temanku itu kemalingan. Tak tanggung-tanggung sebuah laptop merk Toshiba, dua handphone, dan dompet berisi uang raib dibawa sang maling. Kejadiannya saat dia sedang sholat subuh di mushola. Kamarnya dikunci tapi kuncinya diletakkan di filling cabinet di ruang tengah. Begitu kembali dari mushola kamar masih terkunci tapi barang-barang di dalamnya telah lenyap. Tak ada tanda pengrusakan sama sekali. Pencurinya seperti mengetahui kebiasaan menaruh kunci di filling cabinet. Aneh memang, kemungkinan pencurinya orang dalam cukup besar. Yah, ini adalah musibah baginya. Cobaan yang diberikan oleh Alloh pada hamba-hambanya yang beriman. Aku mengambil hikmah dari kejadian ini. Ternyata cobaan yang kuhadapi beberapa hari belakangan tidaklah seberapa jika dibandingkan dengan temanku ini. Nyatalah bahwa tingkat keimanan dan ketakwaannya jauh lebih b

Cobaan Hidup

Beberapa hari ini aku merasakan sepertinya Alloh sedang menguji kesabaranku. Dimulai dari kejadian beberapa hari yang lalu. Saat itu aku hendak menge-print tugas kelompok, tapi karena laptop terkena virus akibatnya tidak bisa menge-print. Tugas tersebut akhirnya dicetak oleh temanku. Setelah dikumpulkan, tugas itu dikembalikan dosen karena kurang lengkap. Ada beberapa hal yang harus ditambahkan. Aku pun menebus perasaan bersalah dengan menyempurnakan tugas tersebut. Aku memilih bagian yang penting dan relevan saja lalu mulai mengetik. Cukup lama ku mengetik dengan berbagai posisi. Mulai dari duduk hingga sambil berbaring. Akibatnya baru terasa ketika selesai mengetik. Punggungku sakit sekali dan nafasku terasa sesak. Paru-paru serasa terjepit. Malamnya pun aku susah tidur. Paginya rasa sakit belum juga hilang walau sudah lebih berkurang. Aku belum mencetak hasil yang sudah kukerjakan itu karena akan dicetak nanti ketika sudah dekat hari pengumpulan tugas. Tak dinyana, ketika laptop sed

Nita Worm, Go to Hell!

Sewaktu aku praktek aplikasi komputer di Lab. Komputer kampus, aku mencolokkan flash disk ke salah satu komputer yang ada di situ. Data di flash disk kupindahkan karena dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas. Tapi, ternyata flash disk ku disusupi virus yang ada di komputer tersebut. Saat flash disk -nya kuhubungkan dengan laptop di kost, virus dengan cepat menyebar ke laptop. Dari ciri-ciri dan jejak yang muncul diketahui nama virus ini adalah Nita Worm, sebuah virus lokal yang low risk . Virus ini membuat copy -an folder induk di dalam f older induk. Folder-folder nya berekstensi "exe". Virus ini juga menyerang direktori (C) yang berisi program-program sehingga direktori ini tak bisa dibuka. Masalah ini bisa diatasi dengan log in lewat Safe Mode . Ketika aku berusaha mendapatkan antivirus yang cukup tangguh, ku awali dengan mencoba kemampuan PC MAV RC1.9 edisi Desember namun tak mampu melenyapkan Nita Worm. Lantas aku memilih Kaspersky dan mencoba meng- install di laptop

Wall E Si Robot Sampah

Pixar, anak perusahaan Disney, kembali membuat film animasi komputer di tahun 2008 ini. Wall E, nama judul film ini. Film Wall E memiliki pesan pada para penontonnya agar mereka lebih memperdulikan lingkungan. Film berdurasi kira-kira 90 menit ini mengisahkan sebuah robot pembersih sampah yang merupakan satu-satunya robot yang masih tinggal di bumi, yang digambarkan berada diera masa depan. Bumi terselimuti sampah sehingga seluruh manusia mengungsi ke luar angkasa memakai kapal terbang yang mirip kapal pesiar, Axiom, yang berukuran sangat besar dan fungsinya dijadikan tempat kehidupan manusia seperti bumi. Wall E menjalani kehidupan sehari-hari yang monoton sendirian, ia hanya ditemani seekor kecoa yang masih ada di bumi. Keadaan bumi sangat gersang, tidak ada tumbuhan yang terlihat. Semuanya hanyalah tumpukan sampah yang menjulang ke langit. Hingga pada suatu waktu datanglah robot Eve yang diutus mencari tanaman yang masih tumbuh di bumi. Ia telah mencarinya kesana kemari, tetapi tak