Buku Catatan Vega

Hari ini, aku dan kedua orangtuaku mau ke Kudus. Orangtuaku datang ke Tangerang sejak tiga hari yang lalu. Ada suatu urusan di Jakarta, setelah urusan selesai mereka mampir ke kosku sekalian menjemputku. Aku akan menjalani liburan akhir tahun di kampung halaman, Kudus hingga 4 Januari tahun depan. Ini adalah liburan yang berbeda dengan liburan yang biasanya. Waktu liburan harus diisi dengan belajar, belajar, dan belajar karena ketika masuk harus langsung menghadapi ujian tengah semester (UTS). Bagiku liburan kali ini semu, namanya liburan biasanya dipakai untuk bersantai, memanjakan diri. Tetapi, liburan menjelang UTS ini justru membuat pikiran berat, membaca materi dan memahami begitu seharusnya yang perlu kulakukan. Nampaknya, aku tidak boleh terjebak dalam liburan. Ini adalah bentuk karantina layaknya seseorang yang dipersiapkan untuk menghadapi perlombaan. Tak hanya mencoba menguasai materi yang akan diujikan, tapi juga melatih mengendalikan diri, bersabar dari hidup senang-senang....

Hari ini aku akan kembali ke 'habitatku' yang asli di Jurangmangu Timur, Tangerang. Setelah liburan yang panjang, sekitar dua bulan, kini aku harus meneruskan perjuanganku meraih cita-cita. Sudah dua tahun ku lalui di Tangerang dengan berbagai pengalaman ku dapat. Setahun lagi, insya Alloh, perjuangan ini akan berakhir. Namun, akan dilanjutkan dengan misi yang tak kalah sulitnya, bahkan mungkin lebih sulit yakni bekerja! Liburan ini adalah liburan terpanjang yang pernah kudapat. Aku puas karena bisa beristirahat lebih dari cukup. Rasanya otakku harus dipanaskan kembali setelah lama 'membeku'. Semester lima yang akan kuhadapi tentunya lebih sukar dari yang sebelumnya, apalagi aku harus berada di kelas yang baru, kelas 3D, setelah dua tahun aku berkumpul bersama teman-teman di kelas 2C. Tentunya ini termasuk salah satu tantangan yang harus kuhadapi. Aku masih menunggu di ruang tunggu bandara Ahmad Yani Semarang. Pesawat yang kunaiki, Mandala Airlines, akan berangkat sekit...

Malam ini merupakan malam terakhir bagi orangtuaku di Kudus. Mereka akan berpindah ke Masohi, Maluku. Sebetulnya aku juga berencana ikut mereka ke Masohi sampai menjelang masuk kuliah. Namun, karena beberapa pertimbangan terpaksa rencana ini dibatalkan. Mungkin saat liburan yang akan datang aku mengunjungi mereka. Sekitar pukul 23.30 mobil bertolak dari rumah. Kami menjemput sepupuku, karena dia kembali akan mengemudikan mobil ke Jogjakarta. Ya, kami akan menuju ke Jogjakarta, tepatnya ke bandara Adisutjipto. Perjalanan kali ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini dilakukan pada malam hari karena jadwal penerbangan pertama Jogja-Surabaya-Makasar-Ambon adalah pukul 06.00. Karena dilakukan pada malam hari aku merasa pusing dan kedinginan. Mungkin ini efek dari tidak tidur dan mungkin juga karena tadi aku meminum segelas kopi susu. Badanq terasa berkeringat dan mual. Orangtuaku segera memberi sarung padaku agar tidak kedinginan. Rasa dingin cukup teratasi setelah memakai sarung dan memat...

Pukul 06.00 WIB, aku dan keluarga harus sudah berangkat dari rumah agar dapat mengejar jadwal penerbangan. Kami menaiki mobil yang disetir oleh sepupuku menuju ke bandara Adisutjipto Jogjakarta. Orangtuaku akan ke tempat kerjanya yang lama di Balikpapan, Kaltim. Mereka akan mengadakan perpisahan dengan rekan-rekan kerja di sana. Rencanaku untuk ikut mereka ke balikpapan batal karena orangtuaku menganggap aku sebaiknya ikut saat pelantikan di tempat yang baru, di Masohi. Dalam perjalanan Kudus-Jogjakarta, kami mampir di Magelang untuk membeli bakpia, gethuk dan bakso tahu. Setelah sekitar lima jam perjalanan, akhirnya kami sampai juga di kota pelajar. Kami tidak langsung menuju ke bandara melainkan menyempatkan diri mengunjungi salah satu cagar budaya di Jogja yakni candi Prambanan. Candi ini letaknya tidak begitu jauh dari bandara sehingga mudah dijangkau. Saat itu waktu masih menunjukkan pukul 11.30 sementara jadwal keberangkatan di tiket pesawat adalah pukul 15.00 sehingga kami masi...

Jumat malam kemarin, tepatnya pukul 18.00 WITA, aku sekeluarga meninggalkan Balikpapan untuk menuju ke Kudus, Jateng. Perjalanan kami lakukan dalam rangka mudik lebaran. Foto di atas menggambarkan jalan di gang tempatku tinggal dengan latar belakang rumah tetangga. Pada tanggal 11 Oktober nanti, aku dan ortu berencana kembali ke Balikpapan untuk mengikuti acara perpisahan di kantor papa. Papa akan mutasi kerja ke tempat yang baru di Masohi, Maluku. Perjalanan mudik kemarin disertai dengan sebuah peristiwa yang nyaris mencelakakan kami. Saat itu, setelah mendarat di Bandara Adisucipto Jogjakarta, kami menyewa Inova untuk mengantar kami ke Kudus. Di perjalanan, saat di Demak, mobil yang kami tumpangi nyaris menabrak sebuah truk yang sedang mogok. Tanda segitiga merah yang biasa digunakan jika ada kendaraan berhenti di tengah jalan diletakkan terlalu dekat dengan truk tersebut sehingga sopir terkejut karena tidak menyangka truk itu sedang mogok. Dia membanting setir ke kanan. Tapi naasnya...