Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kajian

Seberapa Patuh Masyarakat Indonesia terhadap Kebijakan Social Distancing?

Gambar
Ketika saya menulis artikel kompasiana tentang tren penurunan kecepatan penyebaran covid-19 di Indonesia beberapa hari lalu (link artikel), banyak teman yang skeptis dan cenderung pesimis.  Komentar mereka, bagaimana mungkin bisa melambat, kesadaran masyarakat kita terutama yang di Jabodetabek masih rendah dan cenderung meremehkan wabah covid-19 ini.  Disuruh di rumah saja malah keluyuran keluar dan ngajak "kongkow". Kalau ga mau keluar rumah malah dibilang paranoid. Benarkah perilaku masyarakat kita demikian atau itu hanya potret sebagian kecil saja?  Untung mengetahui perilaku warga +62 terhadap kebijakan social atau pyhsical distancing yang ditetapkan Pemerintah, kita bisa mengunduh laporan mobilitas warga yang dibuat oleh Google (cek situs).  Laporan ini bersumber dari tracking data GPS yang biasa dilakukan Google (seperti untuk mengetahui apakah sebuah jalan sedang macet atau lenggang) yang meliputi beberapa spot ruang publik yang biasanya dikun...

Dampak Social/Physical Distancing terhadap Penyebaran Covid-19

Gambar
Pagi ini saya membaca tweet terkini dari profesor statistik saya, Rob J Hyndman. Beliau memposting hasil analisisnya mengenai tren penurunan penyebaran covid-19 harian di beberapa negara di dunia (twitter.com/robjhyndman). Yang menarik, beliau membagikan metode (termasuk coding yang digunakan) dalam penyusunan analisis data penyebaran covid-19 di website pribadinya (robjhyndman.com) sehingga bisa saya reproduce dengan cukup mudah untuk memasukkan negara saya tercinta Indonesia dan beberapa peers di Asia Tenggara dalam analisis tersebut.  Sebelum menunjukkan grafiknya, saya akan menjelaskan metodologi analisis yang dilakukan oleh sang profesor tersebut. Analisis dilakukan dengan bantuan program R menggunakan data covid-19 dari library "tidycovid19" buatan Joachim Gassen (dapat diunduh via github: "joachim-gassen/tidycovid19" ). Raw data yang digunakan library tidycovid19 tersebut diperoleh dari John Hopkins university CSSE. Untuk mengukur persentase peni...

Film Insidious 2: Tidak Semuanya Fiktif

Gambar
Minggu lalu saya bersama istri menonton film Insidious 2 di Bioskop Setiabudi. Saya tertarik karena penasaran dengan cerita teman dan juga istri yang sudah pernah nonton, katanya film Insidous itu seram, lebih seram dari film Mama dan The Conjuring yang pernah saya tonton. Meskipun sutradara film The Conjuring dan Insidious sama dan dalam beberapa adegan memiliki kesamaan tapi kisah dalam filmnya berbeda ( Lihat Trailer ). Sumber foto:  http://firstshowing.net Film Insidious 2 merupakan lanjutan dari film sebelumnya Insidious 1, yang berkisah tentang seorang anak yang dapat melakukan astral projection (ruhnya dapat keluar dan berjalan-jalan saat tidur) telah kembali ke badannya setelah koma karena terpenjara di dunia ruh. Namun sang Ayah yang menyelamatkan si anak dari dunia ruh justru tertinggal dan ruhnya tidak bisa kembali ke badannya karena ada arwah jahat yang berhasil masuk ke tubuh ayahnya. Yang menarik di sini adalah cerita bahwa seseorang yang tidur ruhnya dapat ...

Hipotesis Baru mengenai Remunerasi (Dukung Remunerasi yang Merata)

Gambar
Beberapa waktu lalu, para buruh di Bekasi melakukan pemblokiran jalan tol yang mengakibatkan kemacetan parah. Banyak yang setuju/mendukung aksi tersebut karena memahami kehidupan para buruh yang menjadi sapi perah perusahaan, namun banyak juga yg menentang dan memprotes aksi tersebut karena sangat merugikan pihak lain yang tidak terlibat dengan kondisi para buruh. Sebenarnya aksi memblokir jalan bisa dikatakan akibat para buruh tersebut melihat adanya ketidakadilan yang dialami mereka ketimbang para pengguna jalan yang mayoritas menggunakan mobil pribadi. Agaknya kecemburuan sosial menjadi pertimbangan mereka melakukan aksinya di jalan tol selain untuk mengundang pemberitaan media karena jalan tol merupakan fasilitas umum yang cukup vital. Aksi Pemblokiran Tol oleh Buruh (Foto: vivanews.com) Apa yang diinginkan oleh para buruh tersebut adalah mempertahankan kenaikan Upah mereka yang sebesar Rp. 1,4  juta. Asosiasi pengusaha yang sebetulnya telah menandatangani persetujuan UMK se...

Siapa Terlibat Century?

Gambar
Kasus Bank Century diawali dari permintaan Bank Indonesia agar pemerintah memberikan dana talangan (bail out) untuk menyelamatkan bank Century. BI sebagai pengawas bank-bank yang ada di Indonesia berpendapat bahwa bank Century harus diselamatkan, jika tidak maka sistem perbankan di Indonesia bisa kolaps (berdampak sistemik) dan itu tentu akan mempengaruhi perekonomian negara ini. Atas permintaan tersebut digelarlah rapat bersama antara beberapa pihak diantaranya BI dengan Kementerian Keuangan dengan membentuk Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau (KSSK) untuk membahas apakah Bank Century memang layak untuk diselamatkan karena sebenarnya bila dilihat Bank ini hanyalah bank kecil. Setelah rapat yang panjang (hingga subuh) Sri Mulyani selaku bendahara umum negara menandatangani persetujuan untuk mengucurkan dana talangan kepada bank century. Meskipun demikian jumlah dana yang disetujui oleh SMI hanya sebesar Rp 632 M. Namun pada kenyataannya, jumlah dana pemerintah yang cair sejumlah Rp6...

Pencuri yang Tidak Terlihat

Gambar
Pernahkah Anda makan bersama teman di restoran? Sambil menunggu teman datang Anda melihat-lihat menu makanan yang diberikan pelayan restoran itu. Setelah 30 menit lebih mengamati gambar dan harga di menu, mencari makanan yang paling enak atau mungkin yang termurah, akhirnya Anda mendapatkan menu yang ingin dipesan, dan teman Anda pun telah tiba dan ikut memesan. Anda memanggil pelayan untuk memesan, tapi dengan tergopoh-gopoh pelayan datang dan meminta maaf karena harga makanan di restoran itu berubah, dan daftar harga direvisi. Anda menerima katalog menu yang baru dan terkaget melihat tulisan di katalog menu “ harga yang tertera di katalog ini hanya berlaku untuk 30 menit ke depan! ”. Mustahil sepertinya tapi itulah yang terjadi di Jerman tahun 1923. Saat itu harga makanan di restoran naik setiap 30 menit, jadi orang Jerman harus memesan makanan secepatnya, kalau pengen nambah harus pesan di awal walaupun ketika dimakan tidak hangat lagi. Pada waktu itu Jerman sedang terkena penyakit...

Deja Vu

Gambar
Pasti sebagian dari kita sudah pernah mendengar kata Deja Vu. Bahkan, mungkin sebagian besar sudah pernah mengalaminya secara langsung. Menurut Wikipedia Indonesia, Deja Vu berasal dari frasa Perancis yang memiliki arti “pernah lihat”. Maksudnya mengalami sesuatu pengalaman yang dirasakan pernah dialami sebelumnya, yang disebut juga dengan istilah Paramnesia dari bahasa Yunani, para yang artinya “sejajar” dan mnimi “ingatan”. Menurut para ahli, setidaknya 70% populasi dunia pernah mengalami fenomena ini.  Saya sendiri pernah mengalami apa yang disebut Deja Vu tersebut. Setidaknya 3 kali deja vu yang paling saya ingat dalam hidup saya. Ada yang bilang deja vu terjadi terkait dengan reinkarnasi yaitu ketika alam bawah sadar kita teringat peristiwa dimasa lalu. Namun saya tidak setuju dengan penjelasan itu, karena kita tidak pernah bisa hidup 2 kali sebagai mahluk yang lain. Terlebih lagi, apa yang saya alami ketika deja vu terjadi sama persis kondisinya dengan alam nyata, baik te...

Korupsi itu Baik

Gambar
--> Banyak dan mungkin semua orang mengatakan bahwa korupsi itu merupakan hal yang sangat merugikan, mendzalimi banyak orang, dan merupakan sebuah kejahatan besar. Beberapa pihak menginginkan para pelaku korupsi dihukum dengan seberat-beratnya, bahkan kalau  bisa dihukum mati entah dengan cara ditembak, digantung, disetrum, disuntik mati/euthanasia, dipenggal, atau mungkin dikitikin sampai mati. Merujuk kepada pelaksanaan hukuman mati yang telah diterapkan China dalam menghukum para koruptor, ada yang bilang kalau cara tersebut sangat ampuh untuk menekan angka korupsi di negara tersebut. Di sini saya ingin mengambil posisi seobyektif mungkin, berusaha netral dalam menulis artikel ini supaya para koruptor tidak tersinggung begitupun dengan para pembenci korupsi agar mereka tidak mengira saya adalah manusia pro korupsi. Saya sudah pernah menuliskan beberapa kerugian yang ditimbulkan oleh korupsi, kali ini saya akan menjelaskan mengenai...