Kapan Giliranku?
Pagi tadi, sekitar pukul 9 WIB, aku disuruh mengantar ibu dan Pak Dhe ke pesta perkawinan saudara sepupu perempuan. Hujan gerimis yang sejak malam turun masih awet hingga pagi. Turun dari mobil kami dijemput payung. Ternyata keadaan masih sepi. Tamu yang datang baru seorang dua orang. Aku duduk di depan panggung tempat pengantin.
Setelah beberapa saat duduk, datang juga snack dan teh botol. Lumayan untuk mengganjal perut karena belum sarapan.
Menjelang siang tibalah acara akad nikah yang nantinya langsung dilanjutkan dengan pesta. Alhamdulillah, akad nikah berjalan lancar tanpa pengulangan ucapan. Ketika akad nikah selesai, tamu mulai banyak berdatangan. Disaat itu tiba-tiba tamu yang duduk di belakangku pada gaduh. Mereka yang kesemuanya pria seperti meributkan sesuatu. Saat kumenoleh ke samping, ternyata ada cewek cantik datang. Sekilas mirip VJ Marisa tapi masih anak-anak. Oh, para cowok di belakangku meributkan dia toh. Setelah bu dheku menjelaskan, cewek cantik itu ternyata masih saudara jauh denganku (wah mengaku-ngaku nih). Cewek itu berdarah campuran, orang bilang "indo". Ga heran kalo cantik. Ia bersama adik dan ibunya datang ke tempat itu.
Di akhir acara aku dan keluarga pamit pulang setelah berfoto bareng pengantin. Tak diduga, ada saudara yang memperkenalkan aku dengan seorang cewek berkacamata beserta saudara laki-laki dan ibunya. Wah, saudaraku itu ternyata mau menjodohkan aku dengan adik cewek berkacamata tersebut. Namun, aku tak melihat adiknya di situ. Aku berusaha tampil jaim di depan mereka. Tak taulah apa yang dipikirkan mereka tentangku yang penting aku cuek saja, he he.
Hari sabtu ini merupakan hari bersejarah bagi Mbak Risma dan Mas Syah alam. Doaku, semoga mereka dapat membentuk keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, amin.
Hmm, kapan ya giliranku tiba?
Komentar
Posting Komentar
Komen ya! makasih kakak