Perpisahan Kelas di Kebun Raya
Kemarin, sabtu pukul 6.30 aku dan teman-teman mantan penghuni kelas 2C berangkat ke Bogor guna mengadakan perpisahan kelas, mengenang dua tahun kebersamaan mulai dari saat awal semester satu hingga semester empat. Kami mencarter bis kopaja 613. Tak hanya kami, mantan 2C, saja yang mengadakan perpisahan, tetapi ada juga anak-anak mantan 2B, sama-sama ke Kebun Raya Bogor. Bis kami beriringan menuju ke tempat itu. Di dalam bis diadakan polling untuk menentukan siapakah anak 2C yang 'ter-' dalam beberapa kategori, salah satunya kategori ter-ndeso.
Setelah kira-kira dua jam perjalanan, kami akhirnya sampai di Kebun Raya yang dulu miliknya Thomas S Rafles, gubernur Hindia Belanda dari Inggris ini. Kebun yang luas itu berada di dekat IPB Botani Centre. Di pintu masuk I, kami mengambil latar monumen berpatung singa, lambang kerajaan Inggris Raya, berfoto bersama untuk kenang-kenangan.
Setelah puas berfoto di monumen itu, kami pun masuk ke dalam Kebun Raya melalui pintu berukiran ganesha. Pohon-pohon besar segera menyambut kami. Acara pertama adalah jalan-jalan keliling KRB. Aku dijadikan pemandu karena aku pernah berkunjung ke tempat ini. Mereka ingin ke jembatan merah yang tersohor itu. Di sana menunggu teman kami, Sony, yang naik mobil ke sana. Di jembatan merah, kami kembali berfoto ria.
Sony iseng melompat-lompat di jembatan gantung itu, alhasil, jembatan bergoyang-goyang akibat ulahnya.
Saat dzuhur, kami bersama melaksanakan solat di mesjid di dalam KRB. Usai solat, kami makan bersama. Segala makanan dan minuman dikeluarkan. Setelah makan, acara selanjutnya adalah tukar-menukar kado. Kado yang disyaratkan berharga antara 5 ribu - 10 ribu. Dengan ditutup mata, satu per satu dari kami mengambil kado. Aku mendapatkan kado dari Widya berupa mug plastik kecil. Lumayan buat bikin kopi, he he. Kami difoto bersama kado yang didapat masing-masing. Di sesi ini ada beberapa kejadian lucu. Ada yang mendapat kadonya sendiri, ada yang dapat celengan berisi uang koin Rp 200,00, dan ada pula yang tak pas dengan penerimanya, semisal Wily mendapat kado bros mutiara untuk cewek, dan Jamal mendapat kado gelang tasbih dariku. Lucunya, Jamal, dengan rambut yang dicat biru, sambil merokok ia memegang tasbih seperti sedang berdzikir. Sebuah hadiah yang mungkin salah sasaran, atau mungkin sebuah hidayah ilahi? :-D Usai acara ini, diumumkan para pemenang polling berbagai kategori.
Sambil menunggu ashar, kami menghabiskan waktu dengan bermain poker, bergitar dan lain sebagainya. Setelah Ashar, kami menuju ke pintu awal. Menunggu di sana cukup lama. Aku mencoba membeli es durian dan kue mochi yang dijual di sekitar pintu. Hingga sekitar pukul 17.00 bis carteran kami pun datang. Segera kami naik, bis pun langsung menuju ke Bintaro, 'kampung' kami diperantauan. Sebuah kenangan yang manis bersama teman-teman.
Komentar
Posting Komentar
Komen ya! makasih kakak