Tamban Ban dan Paku
Pukul 07.00 pagi, saya berangkat dari kost untuk berangkat kerja. Kantor saya berada di Lap. Banteng sementara kost di Cempaka Putih. Perjalanan ditempuh paling cepat 15 menit waktu normal. Saya menaiki motor dengan santai, keluar dari blok komplek Perumahan Pertamina Baru, menuju jalan Letjen Suprapto. setelah melalui lampu merah pertama, saya memilih melewati jalan lewat bawah terowongan Senen ketimbang lewat atas karena selalu tertahan oleh kereta api yang keluar masuk stasiun senen. Saat sedang menikmati kepadatan jalan ibukota tiba-tiba motor saya goyang. Ban belakang ternyata bocor. Saya memutuskan untuk tetap memacu motor meskipun jalannya terseok-seok. Banyak pengendara motor lain yang memberitahu bahwa ban motor saya bocor. Dalam hati saya jengkel karena saya sudah tahu kalau ban motor saya bermasalah. Setelah memaksakan motor untuk terus berjalan meski "kakinya tertembak". Saya harus mengejar absensi finger print di kantor. Maka setelah saya absen, saya membawa moto...