Kau Pikir Semua Orang Teman?
Saya sudah mengenal Facebook sejak lama, bahkan sebelum jejaring sosial ini terkenal seperti sekarang ini.Saat itu masih jaman kejayaan Friendster. Lambat laun Friendster meredup dan terkalahkan oleh popularitas Facebook atau yang biasa disingkat FB.Sebetulnya banyak sekali kemanfaatan dari FB, diantaranya mampu mempertemukan saya dengan teman-teman lama saya. Semenjak kecil saya tinggal berpindah-pindah sehingga memiliki banyak teman dari berbagai kota, dan sekarang saya dapat bertemu kembali dengan mereka walau hanya lewat layar monitor saja, terkecuali teman-teman yang berasal dari Sulawesi, mungkin karena mereka belum mengenal FB.
FB juga bisa bikin kita mengerti kegiatan apa saja yang sedang dilakukan teman saya. Misal seorang teman menulis; "Lagi wisata kuliner di kota Kudus..." atau ada pula yang menulis; "Lagi menyelesaikan rakaat kedua solat Isya...". Macam-macam status yang mereka upload, tujuannya seringkali untuk mengundang komentar yang lain.
Namun, adakalanya bahkan seringkali saya alami kerugian jika saya mengupdate status saya khususnya dengan curhatan hel-hal yang sebetulnya bersifat pribadi. Sering saya lupa bahwa apa yang saya tulis di FB akan menjadi konsumsi publik secara gratis (kec biaya GPRSnya, ditanggung masing-masing). Dengan mudah teman-teman saya, ada juga yang sebetulnya tidak saya kenal, mengetahui masalah pribadi saya. Tak sedikit yang memberi komentar positif yang menentramkan namu tak jarang juga yang malah menertawakan dan cenderung mengejek. Dan tak lama gosip menyebar kemana-mana, dari yang dibaca saudara bisa sampai ke orangtua mengenai masalah pribadi yang sebetulnya kita bisa tanggung sendiri semisal putus cinta, perselisihan dengan orang lain dan sebagainya. Tak pelak status yang dipasang pun membuat orangtua saya cemas, padahal masalah sebenarnya sudah bisa saya atasi. Status atau komentar di FB juga sering membuat banyak masalah, sering orang lain menjadi tersinggung dengan komentar yang saya tulis, padahal maksud saya sama sekali tidak berniat menyinggung atau mengejek. Dampaknya cukup fatal juga, karena orang-orang yang tersinggung tersebut merupakan teman dekat atau bahkan saudara saya.
Oleh karena itu, saya belajar dari pengalaman menyakitkan yang telah terjadi. Saya berusaha untuk lebih berhati-hati dalam memasang status dan komentar lagi. FB sebetulnya sudah membawa banyak masalah bagi kehidupan sosial yang nyata, pembunuhan, perselingkuhan, pencabulan dan masalah lain tercipta gara-gara kita tidak berhati-hati dalam menggunakan situs pertemanan tersebut. Saya tidak heran dengan kasus cewek dibawa kabur teman prianya yang baru dikenal lewat FB, ataupun kasus perselingkuhan oknum guru di Madura, kasus-kasus yang tidak jauh dari masalah wanita. Saya sendiri pernah mendengar pembicaraan beberapa pria pengguna FB yang "nakal", secara tidak sengaja. Mereka membicarakan tentang para wanita yang ada di FB, tidak peduli mereka sudah bersuami. Yang mereka incar adalah kesenangan menggoda para kaum hawa yang sudi untuk menjadi teman mereka, meski tidak kenal sebelumnya. Saya yakin, jika hubungan mereka semakin dekat dapat berlanjut ke kencan instan atau setidaknya pacaran, dan tentunya itulah tujuan para pria iseng tersebut. Bahkan seorang diantara mereka salah satu akunnya telah diblokir oleh pihak Facebook karena mungkin ada pengaduan atas ulah mereka. Tapi dengan mudah akun baru dibuat, dan mereka menjalankan kenakalannya seperti sebelumnya. Bagi mereka itu merupakan keasikan tersendiri ketika dapat dengan mudah menggoda cewek-cewek yang tampaknya memang ingin digoda.
Akhirnya, saya hanya bisa berpesan kepada diri sendiri dan para pembaca yang termasuk pengguna FB agar lebih berhati-hati dalam bermain FB. Pikirkan dulu 1000X sebelum meng-update status kita atau meng-add teman baru. Seperti peringatan yang diberikan oleh Militer Israel pada tentaranya yang keranjingan FB dan mengupdate status mengenai rencana serangan ke Palestina, "Kau Pikir Semua Orang Itu Teman?" Sebuah pesan yang berguna juga buat pengguna FB lainnya.
(copyright@ve08.blogspot.com "Kau Pikir Semua Orang Teman?" hak cipta kartun@JP/Irma Rahma Damayanti-The Jakarta Post)
Baca juga: Facebook Blokir Password Islami
FB juga bisa bikin kita mengerti kegiatan apa saja yang sedang dilakukan teman saya. Misal seorang teman menulis; "Lagi wisata kuliner di kota Kudus..." atau ada pula yang menulis; "Lagi menyelesaikan rakaat kedua solat Isya...". Macam-macam status yang mereka upload, tujuannya seringkali untuk mengundang komentar yang lain.
Namun, adakalanya bahkan seringkali saya alami kerugian jika saya mengupdate status saya khususnya dengan curhatan hel-hal yang sebetulnya bersifat pribadi. Sering saya lupa bahwa apa yang saya tulis di FB akan menjadi konsumsi publik secara gratis (kec biaya GPRSnya, ditanggung masing-masing). Dengan mudah teman-teman saya, ada juga yang sebetulnya tidak saya kenal, mengetahui masalah pribadi saya. Tak sedikit yang memberi komentar positif yang menentramkan namu tak jarang juga yang malah menertawakan dan cenderung mengejek. Dan tak lama gosip menyebar kemana-mana, dari yang dibaca saudara bisa sampai ke orangtua mengenai masalah pribadi yang sebetulnya kita bisa tanggung sendiri semisal putus cinta, perselisihan dengan orang lain dan sebagainya. Tak pelak status yang dipasang pun membuat orangtua saya cemas, padahal masalah sebenarnya sudah bisa saya atasi. Status atau komentar di FB juga sering membuat banyak masalah, sering orang lain menjadi tersinggung dengan komentar yang saya tulis, padahal maksud saya sama sekali tidak berniat menyinggung atau mengejek. Dampaknya cukup fatal juga, karena orang-orang yang tersinggung tersebut merupakan teman dekat atau bahkan saudara saya.
Oleh karena itu, saya belajar dari pengalaman menyakitkan yang telah terjadi. Saya berusaha untuk lebih berhati-hati dalam memasang status dan komentar lagi. FB sebetulnya sudah membawa banyak masalah bagi kehidupan sosial yang nyata, pembunuhan, perselingkuhan, pencabulan dan masalah lain tercipta gara-gara kita tidak berhati-hati dalam menggunakan situs pertemanan tersebut. Saya tidak heran dengan kasus cewek dibawa kabur teman prianya yang baru dikenal lewat FB, ataupun kasus perselingkuhan oknum guru di Madura, kasus-kasus yang tidak jauh dari masalah wanita. Saya sendiri pernah mendengar pembicaraan beberapa pria pengguna FB yang "nakal", secara tidak sengaja. Mereka membicarakan tentang para wanita yang ada di FB, tidak peduli mereka sudah bersuami. Yang mereka incar adalah kesenangan menggoda para kaum hawa yang sudi untuk menjadi teman mereka, meski tidak kenal sebelumnya. Saya yakin, jika hubungan mereka semakin dekat dapat berlanjut ke kencan instan atau setidaknya pacaran, dan tentunya itulah tujuan para pria iseng tersebut. Bahkan seorang diantara mereka salah satu akunnya telah diblokir oleh pihak Facebook karena mungkin ada pengaduan atas ulah mereka. Tapi dengan mudah akun baru dibuat, dan mereka menjalankan kenakalannya seperti sebelumnya. Bagi mereka itu merupakan keasikan tersendiri ketika dapat dengan mudah menggoda cewek-cewek yang tampaknya memang ingin digoda.
Akhirnya, saya hanya bisa berpesan kepada diri sendiri dan para pembaca yang termasuk pengguna FB agar lebih berhati-hati dalam bermain FB. Pikirkan dulu 1000X sebelum meng-update status kita atau meng-add teman baru. Seperti peringatan yang diberikan oleh Militer Israel pada tentaranya yang keranjingan FB dan mengupdate status mengenai rencana serangan ke Palestina, "Kau Pikir Semua Orang Itu Teman?" Sebuah pesan yang berguna juga buat pengguna FB lainnya.
(copyright@ve08.blogspot.com "Kau Pikir Semua Orang Teman?" hak cipta kartun@JP/Irma Rahma Damayanti-The Jakarta Post)
Baca juga: Facebook Blokir Password Islami
Komentar
Posting Komentar
Komen ya! makasih kakak