Kisah Kos, dari Islam Radikal hingga Pluralisme
Kamar kost merupakan tempat melepas lelah setelah beraktivitas sehari-hari. Saya mulai menyewa kamar kos semenjak kuliah di sebuah perguruan tinggi negeri setelah lulus dari SMA. Kost pertama saya adalah ruangan seharga Rp 100.000/bulan, berukuran kecil, hanya muat diisi meja kecil, ranjang kayu kecil, dan lemari kecil, semua serba kecil. Dindingnya dari triplek dan terletak diluar rumah utama. Dilihat dari bentuknya mungkin ruangan tersebut dulunya dijadikan warung kecil-kecilan oleh pemilik rumah. Saya mendapatkan kost tersebut berawal dari pendaftaran ulang yang dilakukan setelah pengumuman lulus UMPTN. Ketika mengisi formulir daftar ulang, sekelompok anggota BEM Fakultas mendatangi calon mahasiswa baru dan menawarkan bantuan mencari kost. Setelah berdiskusi tentang tawaran tersebut, ternyata mereka mencari orang untuk menggenapi jumlah pengontrak rumah. Mereka akan mengontrak sebuah rumah tidak jauh dari kampus, berisi sejumlah kamar di dalamnya. Awalnya saya tidak tertarik menyewa...